MALANG- Kota Malang terus berupaya meningkatkan kualitas pembangunan agar mewakili seluruh kelompok masyarakat, utamanya pada anak-anak. Kamis (14/11) kemarin, Barenlitbang Kota Malang menggelar pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tematik anak untuk mencapai harapan para anak di Kota Malang.
Beberapa fokus poin pra musrenbang yang menghadirkan komunitas peduli anak, forum anak hingga kelompok pemerhati anak ini banyak membahas konsep pembangunan layak anak lanjutan. Salah satunya yang muncul rencana pembangunam Rumah Aman.
“Kita sedang merencanakan menggalakan pembangunan Rumah Aman. Jadi anak-anak yang sedang menjalani kasus apapun ditampung dan didampingi disana,” kata Kasubdit Kesejahteraan Rakyat Bappeda Jatim Yusuf Ardiyasana ST MT dalam pra Musrenbang tematik anak di Hotel Savana Kota Malang.
Hal ini juga disarankan dapat dibentuk di Kota Malang. Rencana fasilitas peningkatan kesejahteraan anak ini juga disambut Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Malang dalam pra Musrenbang Anak ini.
Kepala Barenlitbang Kota Malang Dwi Rahayu SH MHum menjelaskan, Pemkot Malang ingin mewujudkan Kota Malang sebagai Kota Layak Anak yang representatif. Tidak hanya predikat tetapi benar adanya dan dapat dirasakan.
“Inilah kenapa ada pra Musrenbang. Kami ingin menampung semua masukan untuk perencanaan pembangunan layak anak lebih baik,” tuturnya.
Dwi meneruskan, saat ini pun Kota Malang menyandang predikat layak anak tingkat madya. Artinya masih belum maksimal karena peringkat yang tertinggi adalah Kota Layak Anak Utama. Tahun ini Kota Malang masih berusaha mencapai peringkat Kota Layak Anak Nindya.
“Tapi tentu bukan itu tujuan utamanya. Apa yang direncanakan saat ini adalah bagaimana bisa menurunkan tindakan tindakan kekerasan pada anak. Mengurangi pengaduan soal masalah anak dan memberikan seluruh ases hak anak dan melibatkan anak pada tiap pilar pembangunan daerah,” pungkasnya.