Lowokwaru – Menjadi salah satu sekolah yang bakal bersaing di tingkat nasional dalam penganugerahan Adiwiyata, SDN Ketawanggede Kota Malang memiliki banyak inovasi. Salah satu yang menjadi unggulan adalah budi daya lele dilahan terbatas dengan menggunakan drum.
Badik Ulum, salah satu staf di SDN Ketawanggede, membenarkan saat ini pihaknya masih menunggu penilaian program Adiwiyata Nasional. Selain inovasi pembangkit listrik tenaga surya, sekolah ini juga memiliki inovasi budi daya lele di lahan terbatas menggunakan media drum.
“Tak hanya dapat memanen dan mengonsumsi lele yang sehat karena memiliki protein tinggi, budi daya lele di sekolah kami juga sangat membantu menghijaukan sekolah,” jelas Badik, Senin (9/4/2023).
Dengan pengelolaan yang baik, air limbah kolam lele ini juga disulap menjadi pupuk organik cair yang bagus untuk tanaman. Menggunakan teknologi sederhana, air limbah kolam lele sebagai pupuk alami membuat tanaman dan sayuran di sekolah menjadi lebih subur, lebih hijau, segar, awet dan menjadi lebih sehat karena bersifat organik.
Budi daya lele ini pun menurut Badik sangat membantu kegiatan urban farming di sekolah, dan menjadi wahana pengenalan diri dan belajar bagi siswa agar lebih peduli dan mencintai lingkungan sehingga nantinya dapat menjadi gaya hidup.
“Ini menjadi sebuah penanaman nilai yang bagus bagi anak-anak untuk bisa menjadi generasi unggul yang dimulai dari diri sendiri dengan belajar lansung di sekolah,” bebernya.
Badik menyebutkan, satu drum kolam lele bisa diisi bibit sebanyak 500 ekor yang dibudidayakan sampai ukuran siap konsumsi. Waktu yang dibutuhkan mulai awal hingga siap panen dikatakannya sekitar tiga sampai empat bulan.
Selain bisa digunakan untuk budi daya lele, Badik menyebutkan media drum bekas juga bisa digunakan untuk membudidayakan berbagai jenis ikan yang lain, diantaranya yang sudah dibudidayakan adalah ikan nila dan gurami. (cah/yon)