Forum Anak

Catatan Perjalanan di Forum Anak Nasional 2012

Setelah mengirimkan salah satu putranya ke Forum Anak Nasional (FAN) dan Asia-Pacific Youth Conference 2011 lalu, Gasyudha Satria, DPA kembali mengirimkan wakilnya, Puji, ke FAN 2012. Pemilihan delegasi untuk diberangkatkan ke FAN sendiri dilakukan pada saat Kongres Anak Jawa Timur. Pada tahun ini, Jatim mengirimkan 8 delegasi ke FAN. Selain Kota Malang, terpilih juga wakil dari Batu, Tulungagung, Pacitan, Kab. Malang, Bondowoso, Sidoarjo dan Gresik.

Forum Anak Nasional 2012 dilaksanakan di Lembang, Jawa Barat pada tanggal 25-28 Juni 2012. Sebelum berangkat ke Bandung, diadakan pembinaan selama semalam di Wisma Remaja, Surabaya. Disana, kami belajar mengenai kerjasama tim, dan juga mempersiapkan penampilan kesenian dan pameran. Melalui hasil musyawarah, disepakati bahwa Puji menjadi ketua delegasi.

Keesokan harinya, kami pun beranjak meninggalkan Surabaya dan mendarat di Bandung dengan mulus. Terjebak kemacetan, akhirnya sampai juga kami di Hotel Panorama Lembang, venue FAN 2012. Setelah melakukan registrasi, kami pun segera memasuki kamar masing-masing dan mempersiapkan diri. Penulis sendiri mendapat rekan sekamar dari berbagai macam daerah. Mulai DKI, Jogja, Bangka Belitung, Jambi, hingga Papua Barat. Agenda sore itu adalah ramah tamah dengan Ibu Linda Gumelar, menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, yang dilanjutkan dengan acara pembukaan. Acara pembukaaan berlangsung semarak dan mengasyikkan, mulai dari bermain angklung bersama mang Udjo hingga Bu Linda yang tak sungkan bernyanyi dan berjoget bersama kami, para peserta, di depan panggung

Kami memiliki jadwal yang cukup padat di 3 hari berikutnya. Walaupun sibuk dan lelah, but we’re having a very good time. Acara dimulai sekitar pukul 7 dan ada kalanya baru berakhir pukul 11 malam. Kegiatannya sangat beragam, mulai dari sharing dari FAD-FAD yang sudah bagus, sesi motivasi dari para aktivis-aktivis anak yang berhasil mencetak prestasi di tingkat nasional dan internasional, pameran kegiatan forum anak di provinsi, dll. Salah satu yang paling asyik adalah saat outbound. Para peserta diberi 3 opsi dan harus memilih salah satu destinasi untuk outboundnya. Ada Komunitas Hong (Permainan Tradisional), Kopassus, dan Rumah Pohon. Banyak sekali nilai yang dapat kami ambil dari outbound tersebut, mulai dari pesan untuk cinta lingkungan, filosofi-filosofi hebat dari mainan tradisional yang sederhana, hingga rasa cinta dan bela negara Tanah Air Indonesia. Selepas outbound semua peserta diwajibkan menuliskan laporan kegiatan outboundnya.

Masuklah FAN 2012 pada malam terkahirnya. Setelah semua provinsi menampilkan keseniannya, masuklah kami ke dalam malam renungan. Sesi tersebut dipimpin oleh seorang jenderal dari Kopassus. Lampu ruangan pun dipadamkan, berganti dengan cahaya temaram dari lilin-lilin kecil yang dibawa para peserta. Perwakilan 1 putra dan putri dari masing-masing provinsi pun bergantian maju ke panggung dan mencium bendera Merah Putih, sebuah momen yang mengharukan dan mendebarkan, membuncahkan rasa kebangsaan di dalam dada.

28 Juli pagi, acara penutupan dilaksanakan. Puas berfoto-foto dengan kawan-kawan yang lain, kami pun harus segera meninggalkan Hotel Panorama.  Sebelum kembali ke Surabaya, kami menutup perjalanan kami dengan singgah di Gunung Tangkuban Perahu. Pukul 5 Sore, tibalah kami di Bandara Juanda, Surabaya. FAN memang sudah berakhir, tapi ilmu, tugas dan tanggungjawab kami masih belum berakhir. Semoga pengalaman, wawasan, dan pengetahuan yang didapat dari FAN 2012 bisa bermanfaat bagi semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *